
Saefudin, biasa dipanggil Aep, lahir di Rangkasbitung, Lebak, pada 9 September tahun 1972. Hobinya bermain catur dan pernah jadi atlet catur Kabupaten Lebak dari Club Catur Rengganis. Ia juga pernah meraih juara ketiga kejuaraan Catur Jawa Barat sewaktu SMP. Dia dibesarkan di lingkungan keluarga pendidik. Selain ayahnya, lima dari delapan saudaranya adalah guru. Sejak kecil Aep sudah mendapat pendidikan dasar keagamaan, dengan belajar mengaji pada sejumlah ustaz, dan sering diajak ayahnya “ngaji denge” dari kampung ke kampung.
Aep menempuh [pendidikan formal dari SD sampai SMA di Rangkasbitung, dari 1988 sampai 1991. Ia tamat S1 di Unisba Bandung Jurusan Statistika (2000), S2 di STIAMI Jakarta Program Studi Magister Ilmu Administrasi (2008), S3 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Program Studi Teknologi Pendidikan (2019).
Pengalaman berorganisasinya didapatkan di Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), Senat Mahasiswa FMIPA Unisba, BPM FMIPA Unisba, Forum Diskusi Hukum Bandung (Fordiskum), Komite Pendukung Aspirasi Demokrasi (Kompad), Badan Pengawas Pelaksanaan Reformasi Total (Bappertal), Forum Pergerakan Mahasiswa Banten (Forban), Komite Pembentukan Provinsi Banten (KPPB), Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten (Bakor PPB), Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Profesi Widyaiswara (DPW APWI) Provinsi Banten, dan Salakanagara Institute (Yayasan Kajian Sosial Salakanagara).
Kini Aep bekerja di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah (BPSDMD) Pemerintah Provinsi Banten sebagai Widyaiswara. Ia juga seorang penyuluh Anti- Korupsi. Selain di pemerintahan, Aep mengajar di program pascasarjana salah satu perguruan tinggi swasta. “Tidak ada doa dan usaha yang sia-sia”. Itulah moto hidupnya.